JENIS-JENIS PENELITIAN
- Menurut Sugiyono (2003):
1) P. akademik : dilakukan mahasiswa dlm bwt tesis, skripsi, disertasi. Lebih mementingkan validitas internal/ketepatan metode.
2) P. Profesional : penelitian para dosen, tujuannya adl mendapatkan pengetahuan baru, variable penelitian lgkp, kecanggihan analisis disesuaikan u/ kepentingan masyarakat ilmiah.
3) P. institusional : bertujuan u/ mendapat informasi yg dpt digunakan u/ pengembangan lembaga. Hasilnya berguna u/ manager (dll) u/ mengambil keputusan. Lebih mementingkan validitas eksternal/ apakah hslnya dpt/berguna?
- Menurut Tujuan:
1) P. murni/dasar : Bertujuan u/ mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis (menganalisis endiri, ga make data yg uda ada. Dilakukan oleh ilmuan)
2) P. terapan/applied : tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis (teori2nya uda ada)
- Menurut Metode:
1) P.survei : penelitian yg dilakukan pd populasi bsr maupun kecil, tapi data yg dipelajari adl data dari sampel yg diambil dari populasi tersebut. (kajian ga mendalam, skup penelitian luas, dpt digeneralisasi)
Ex: penelitian yg mengungkapkan kecenderungan masy.thd produk tertentu.
Lawanny p. survey=p.studi kasus (kajiannya mendalam, var yg digunakan sedikit, skup penelitian sempit (ex: individu/prshn), ga bisa digeneralisasi-kesimpulan hany berlaku bg individu dlm kasus tsb)
2) P. ex post facto : penelitian yg dilakukan u/ meneliti peristiwa yg telah terjadi kemudian merunut ke blkg u/ mengetahui faktor2 yg dpt menimbulkan kejadian tsb. (fakta uda terjadi, merupakan hub kausal/sebab akibat. Var X & Y diteliti bersamaan)
Ex: sebab2 penurunan omzet swt perusahaan
3) P. eksperimen : penelitian yg berusaha mencari pengaruh var tertentu thd var yg lain dlm kondisi yang terkontrol ketat. (krn ada X maka muncul Y)
4) P. naturalistic/kualitatif : digunakan u/ meneliti pd kondisi obyek alamiah dmn peneliti adl sebagai instrumen kunci. (peneliti terjun lgsg ke lapangan u/ mengetahui keadaan/secara induktif, lebih menekankan pd makna)
Ex : adanya sesaji u/ kesuksesan bisnis
5) Policy research (p. kebijakan) : proses penelitian yg dilakukan pd, /analisis thd masalah2 sosial mendasar, shg temuannya dpt direkomendasikan kpd pembuat keputusan.
6) Action research (p. tindakan) : ber7an u/ mngembangkn mtode kerja yg plg efisien, shg biaya produksi dpt ditekan & prduktvtas lmbga dpt mningkat. (u/ memperbaiki tindakan/evaluasi perusahaan)
7) P. evaluasi : Evaluasi sbg penelitian berarti akan berfungsi utk menjelaskan fenomena (kebijakan diteliti apakah dh benar menguntungkan, sesuai budget, dll).
Ada 2 jenis p. evaluasi: penelitian evaluasi formatif yang menekankan pada proses (ingin dpt feed back) dan evaluasi sumatif yang menekankan pada produk (efektivitas pencapaian program)
8) P. sejarah : analisis logis thd kejadian ms.lalu (cocok digunakan dib dg sastra/arkeologi, menguji validitas swt data, menganalisis faktor2 u/ bwt kesimpulan)
- Menurut Tk. Explanasi / Tk. Penjelasan : mnjelaskn kdudukan var yg dteliti serta hub var 1 dgn yg lain
1) P. deskriptif : u/ mengetahui nilai var mandiri, baik 1 var / lbh (independen) tnp membuat perbandingan, / menghubungkan dengan var yg lain. (bole > 1 var, hr ada 1 var independen, menjelaskan penelitian tsb sec.independen)
Ex: seberapa bsr tk likuiditas prs x setahun terakhir?
2) P. komparatif : bersifat membandingkan, var mandiri tp sampel >1 /bisa menggunakan sampel yg sama dlm waktu yg beda
3) P. asosiatif : br7an u/ mngtahui hub/pngaruh swt objek/ var dgn var/obj lain. (mrupakan pnelitian fngs)
· Hub.simetris : dtgnya bersama2. Ex: Adakah hub antara disiplin dgn kinerja organisasi?
· Hub. Kausal : sebab akibat (jika X, maka Y). ex: Seberapa erat pengaruh Kepemimpinan & Motivasi thd Kinerja Pegawai di PT.A?
· Hub. Resiprokal/timbal balik : saling mempengaruhi. Ex: Hub antara motivasi kerja & kemampuan karyawan dgn kinerja krywan PT. A.
- Menurut Waktu
1) Cross sectional : meneliti pd dimensi wkt tertentu.
2) Longitudinal : meneliti dlm jk. Waktu yg sama.
- Menurut Jenis Data & Analisis
1) Kualitatif : dinyatakan dlm bntk kata, klmt, gambar.
2) Kuantitatif : berbentuk angka/data kualitatif yg diangkakan, menggunakan analisis statistik.
· Diskrit/nominal : dpt digolongkan sec terpisah, diskrit/ katagori. Ex: 1 kls=50, cewe: 30, cowo: 20
· Kontinum : bervariasi mnrt tingkatan & diperoleh dr hsil pengukuran.
ü Ordinal : berbentuk rangking/peringkat
ü Interval : jrknya sama, g punya nilai 0 absolut/mutlak. Ex: skala termometer
ü Rasio : jarak sama & punya nilai 0 yg mutlak. Ex: mengukur tinggi, berat
PROSES/TAHAP2 PENELITIAN
Penelitian kuantitatif mengikuti paradigm positivism dgn berlandaskan pd asumsi:
· Asumsi p1: obj dapat diklasifikasikan mnrt sifat, jenis, struktur, bntk, warna,dsb.
· Asumsi k2: daterminatis, artinya setiap gejala diasumsikan ada penyebabnya.
· Asumsi k3: swt gejala tdk akan mengalami perubahan dlm waktu tertentu.
1. Identifikasi, pemilihan, & Perumusan masalah penelitian.
- penelitian pd dasarnya ditujukan u/ pemecahan masalah. Krn itu peneliti harus mampu:
a) Melakukan pemilahan thd brbagai permasalahan shg muncul 1 permasalahan terpilih
b) Melakukan studi pendahuluan dr objek yg diteliti
c) Observasi pd objek sesungguhnya u/ dpt bukti yg empiris
d) Menguasai teori terkait
e) Merumuskan masalah secara spesifik
2. Kajian pustaka & hipotesis
Dalam kajian pustaka ini dapat dijelaskan kepustakaan konseptual dan kepustakaan penelitian. Kepustakaan konseptual diperoleh dari kajian literatur. Kepustakaan penelitian diperoleh dari kajian terhadap hasil-hasil penelitian terdahulu yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Hipotesis dirumuskan setelah ada kajian kepustakaan. Tidak selalu ada rumusan hipotesis pada setiap penelitian. Dlm merumuskan hipotesis dasar yg digunakan adl tujuan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya
3. Populasi & sampel
Hipotesis hrs diuji secara empiris. u/ itu peneliti dpt memilih metode penelitian yg meliputi: pemilihan sampel, m. pengumpulan data, m. analisis data.
M.pemilihan sampel: krgka sampel(karakteristik populasi)-sampel
4. Metode pengumpulan data: kueisioner, wawancara, observasi
5. Rencana analisis data
Rencana analisis data tergantung pd rumusan mslh, hipoteis, & sifat data yg telah dikumpulkan.
Rencana analisis data yg diperoleh dr kuesioner/ wawancara terstruktur perlu didahului dgn proses editing & koding agar data yg diperoleh benar2 clean sebelum diolah u/ memperoleh informasi.
6. Penulisan laporan
Laporan penelitian memuat proses penelitian secara keseluruhan dari awal-akhir. Pd laporan penelitian telah diketahui simpulan dr hasil penelitian & jg saran bila diperlukan.
7. Proposal penelitian
Suatu usulan adalah suatu tawaran dari seseorang atau perusahaan untuk menghasilkan suatu produk atau memberikan suatu jasa kepada calon pembeli/sponsor (bisnis)
Maksud usulan penelitian:
· Menyajikan mslh yg akan diteliti
· Membahas upaya-upaya penelitian dari orang-orang lain yang telah melakukan penelitian dalam masalah-masalah serupa
· Untuk mengemukakan data yang diperlukan dalam penyelesaian masalah dan bagaimana data itu dikumpulkan, diolah atau diartikan
Bagian UP:
· Pendahuluan: latar belakang, tujuan, manfaat
· Kajian putaka & hipotesis: teori relevan, hsl pnlitian sblmnya, krangka pemikiran, hipotesis
· Metode penelitian: penentuan var, metode pengumpulan data, teknik sampling, jns data yg dkumpulkan + sumbernya, metode analisis data
· Daftar pustaka
· Jadwal penelitian: periapan, kerja lapangan, analisis, penyusunan laporan
· Pos2 biaya: pengadaan alat & bhn, atk, perjalanan & pengumpulan data, analisis laporan, anggaran tak terduga
IDENTIFIKASI, PEMILIHAN, & PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN
Pengertian masalah: Mslh ada jk ada kesenjangan (gap) antara yg seharusnya & yg ada dlm kenyataan, kesenjangan antara cita2 dgn keadaan yg berjalan, kelangkaan cara2 u/ mngatasi swt kejadian, ketiadaan inform yg sangat diperlukan u/ mngmbil keputusan.
1. Sumber masalah
Masalah dpt diketahui bila:
a) Penyimpangan antara pengalaman dgn kenyataan
b) Pnyimpangan antara yg direncanakan dgn knyataan
c) Ada pengaduan
d) Ada kompetisi
e) Ada pernyataan & kita bermaksud menjelaskan
Cara mengidentifikasi suatu masalah
a) Diri sendiri: melalui pengamatan/ pengalaman, intuitif, srg mengikuti seminar & temu ilmiah
b) Org lain: pengamatan/pengalaman melalui tukar pikiran/diskusi
c) Tulisan/karangan ilmiah: buku2, jurnal ilmiah, abstrak penelitian.
2. Kriteria pemilihan masalah
a) mslh yg ditentukan tst blm pernah dicari jawabannya (orisinalitas penelitian)
b) mslh yg ditentukan benar2 penting u/ dipecahkan pd saat pnelitian dikerjakan (aktualisasi penelitian)
c) mslh yg ditentukan memenuhi 5W+1H (what, where, why, when, how
d) mslh yg dipilih memiliki relevansi dgn gerak pembangunan (memiliki kemanfaatan praktis)
e) dana yg tersedia cukup memadai u/ mencari jawaban masalah yang ditentukan
Pertimbangan mslh layak u/ diteliti:
- manageable topic: topik dpt dirancg/ dikontrol
- obtainable data: dt uda pasti didpt & uda bisa diukur
- Significant of topic: dpt dikelola dgn baik/sesuai topic
- interested topic: topik menarik
3. Karakteristik mslh yg baik (menurut nazir) dilihat dr isi, rumusan & kondisi penunjang
a) harus mempunyai nilai penelitian: keaslian, menyatakan swt hubungan (sbb akibat, ketergantungan), merupakan hal yg penting, mengundang rancangan yg kompleks
b) harus fleksibel: data serta metode u/ memecahkan mslh harus tersedia, biaya sec relatif hrs ada dlm bts kemampuan, wkt u/ memecahkan mslh hrs wajar, biaya & hsl hrs seimbang, adm & sponsor hrs kuat, tdk bertentangan dgn moral/ bersifat etis)
c) harus sesuai dgn kualifikasi peneliti: menarik bagi peneliti, sesuai dgn kualifikai penelitian
4. Pedoman merumuskan masalah penelitian
a) Harus feasible, dlm arti mslh tst hrs dpt dicarikan jwbn melalui sumber yg jelas, tidak banyak menghabiskan dana, tenaga, dan waktu
b) Harus jelas, dlm arti smw org memberikan persepsi yang sama terhadap masalah tersebut.
c) Harus signifikan, dlm arti jwbn a/ mslh tsb harus memberikan kontribusi thd pengembangan ilmu dan pemecahan masalah dalam kehidupan praktis
d) Bersifat etis, yg tidak berkenaan dengan hal2 yg bersifat etika, moral, nilai-nilai keyakinan & agama.
Saran dlm perumusan masalah:
- hendaknya dirumuskan dlm kalimat Tanya
- hendaknya padat & jelas
- menautkan hub 2 variabel / lbh
- memberi petunjuk ttg kemungkinan pengumpulan data u/ menjawab pertanyaan.
Bentuk masalah:
a) M. deskriptif: berkenaan dgn pertanyaan thd keberadaan var mandiri. Ex: Seberapa tinggi efektifitas kerja pegawai dgn sistem multilevel?
b) M. komparatif: brsifat mmbandingkan keberadaan 1 var/lbh pd 2/lbh sampel yg berbeda. Ex: Adakah perbedaan motivasi kerja karyawan di bagian Umum, bagian personalia, & bagian keuangan di PT. A?
c) M. asosiatif: hubungan 2 var/lebih.
-hub.simetris: kebetulan muncul bersamaan.
-hub kausal: sebab akibat.
-hub.timbal blk/interaktif: slg mempengaruhi
5. Pertanyaan penelitian
a) Pert. Manajemen: mencerminkan swt keputusan yg hrs dibwt seorang manajer & mrpkn masalah yg menyebabkan penelitian dilakukan. Ex: Bagaimana meningkatkan peran msy dalam hal perpajakan?
b) Pert. Penelitian: swt pertanyaan yg menekankan pada fakta & pengumpulan informasi. Ex: Hal2 apa saja yg menjadi penghambat dlm penarikan pajak?
c) Pert. Penyelidikan: pertanyaan yg hrs dijwb peneliti u/ dpt menanggapi pertanyaan umum sec memuaskan. Tujuan: u/ mengambil pertanyaan penelitian yg lbh umum & merincinya mnjd pertanyaan2 yg lbh rinci. Ex:Bgmn tanggapan masy tttg kinerja lembaga perbankan saat ini? Jasa2 yg digunakan? Faktor2 apa yg mempengaruhi masy u/ menggunakan jasa tsb? Pelayanan yg diberikan?
d) Pert: pengukuran: diajukan pd responden (kuesioner). Ex: Apakah Bapak/Ibu memakai jasa Akuntan Publik untuk memeriksa kewajaran laporan keuangan? Rutin, Pernah, atau Tidak pernah
KAJIAN PUSTAKA & HIPOTESIS
- Teori: alur logika/penalara, yg mrupakn sprangkat konsep, definisi & proposisi yg dissun scr sistematis.
- Fungsi teori dlm penelitian :
- untuk menjelaskan (explanation), dan mempertajam ruang lingkup variabel yg akan diteliti
- meramalkan (expectation) : utk merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian, krn pd dasaranya hipotesis itu mrpakan pernyataan yg bsifat prediktif.
- pengendalian (control) : digunakan utk membahas hasil penelitian, dan slanjutny digunakan utk memberikan saran dlm upaya pemecahan maslaah
- Deskripsi teori
Deskripsi teori dlm penelitian = uraian sistematis ttg teori & hsl2 penelitian yg relevan dgn var yg diteliti
Sumber bacaan yg baik u/ pendeskripsian teori harus memenuhi:
- prinsip relevansi: berkenaan dgn kecocokan var yg diteliti dgn teori yg dikemukakan
- prinsip kemutakhiran: dimensi waktu
- prinsip kelengkapan: banyaknya sumber yg dibaca
- Langkah2 mendeskripsikan teori
· Tetapkan nama & jml vary g diteliti
· Cari sumber bacaan sebanyak2nya yg relevan
· Lihat dftr isi stp buku, & plh topic yg relevan dgn var yg diteliti
· Cari definisi stp var yg diteliti, bandingkan antara sumber yg 1 dgn yg lain, pilih definisi yg sesuai
· Baca slrh isi topic buku yg sesuai dgn var yg diteliti, analisis, renungkan, bwt rumusan dgn bhs sendiri
· Deskripsikan teori yg tlh dibaca k dlm bntk tulisan dgn bhs sendiri. Sumber2 bacaan hrs dicantumkan
- Kerangka berpikir
- merupakan model konseptual ttg bagaimana teori berhubungan dgn berbagai factor yg tlh diidentifikasi sbg masalah yg penting
- diperlukan apabila penelitian berkenaan dgn 2 / lbh variable
- merupakan penjelasan sementara thd gejala2 yg menjadi obyek permasalahan.
Langkah2 perumusan kerangka berpikir
· Menetapkan var yg diteliti
· Membaca buku & hasil penelitian
· Mendeskripsikan teori & hsl penelitian
· Analisis kritis thd teori & hsl penelitian
· Analisis komparatif thd teori & hsl penelitian
· Sintesa/kesimpulan
(Sekaran,’96) kerangka berpikir yg baik memuat:
· Penjelasan ttg var yg diteliti
· Diskusi dlm kerangka berpikir hrs dpt menunjukkan & menjelaskan hub antar var yg diteliti & / teori yg mendasari
· Diskusi jg hrs dpt menunjukkan & menjelaskan hub antar var tsb +/-, simetris, kausal, atau timbal balik
· Krgka berpikir tsb slnjtnya perlu dinyatakan dlm bntk diagram (paradigm pnelitian), shg phk lain dpt memahami krgka pkr yg dikemukakan dlm pnelitian
- Hipotesis
- Penting karena : dapat dijadikan sbg pemandu arah agar penelitian dpt terarah. Penelitian yg bersifat eksploratif (deskriptif) tdk perlu merumuskan hipotesis. Pada penelitian kuantitatif merumuskan hipotesis. Penelitian kualitatif tdk merumuskan hipotesis ttpi justru menemukan hipotesis.
Tujuan dari hipotesis adalah sebagai berikut:
- Hipotesis memberikan informasi yang mempermudah peneliti untuk membuat pernyataan yang tentatif, tentang bagaimana variabel-variabel dalam ilmu pengetahuan itu saling berhubungan
- Hipotesis dapat menstimulasi sebuah penelitian yang menghasilkan akumulasi dari ilmu baru. Mereka memberikan kesempatan pada investigator untuk dapat memvalidasi atau tidak memvalidasi suatu teori, dari proses inilah diperoleh pengetahuan baru
- Hipotesis mmberikan suatu pernyataan yang langsung dapat dites dalam suatu pembelajaran penelitian, sehingga memberikan kesempatan pada investigator untuk menganalisis data
- Hipotesis mengarahkan pada sebuah tindak penelitian, karena itulah hipotesis mampu menyatakan kepada peneliti, apa yang semestinya dilakukan.
- Hipotesis menyediakan kerangka untuk melaporkan penemuan dan kesimpulan dari pembelajaran.
hipotesis penelitian adalah pernyataan dugaan dari hasil yang diharapkan
- Directional: hasil tertentu diantisipasi (misalny, kelas mnggunakan manipulatives akan menunjukkan tk. pencapaian lebih tinggi drpd kelas dgn menggunakan pendekatan instruksional tradisional)
- Non-directional: suatu hasil diantisipasi tetapi sifat khusus itu tidak yakin (misalny, akan ada prestasi prbedaan antara kelompok anak2 mnggunakan strategi operasi klompok-co atau instruksi individual)
hipotesis statistik adalah pernyataan dari sebuah hubungan/perbedaan yang dapat diuji secara statistik
- Null hipotesis : pernyataan statistik bahwa tidak ada perbedaan atau hubungan yang ada
- Kriteria hipotesis yg baik
· Merupakan dugaan thd var mandiri, perbandingan keadaan var pd berbagai sampel, atau dugaan hub antara 2/lbh variable
· Dinyatakan dgn kal Tanya yg jela, tdk menimbulkan berbagai penafsiran
· Dapat diuji dgn data yg dikumpulkan dgn metode ilmiah.
POPULASI & SAMPEL
1. Populasi
populasi = keseluruhan objek yg akan diteliti. Populasi mempelajari seluruh karakteristik / sifat dari subjek atau objek yang akan diteliti.
· Populasi sampling = keseluruhan dari populasi yang dijadikan objek penelitian.
· populasi sasaran = bagian dari populasi sampling yang ingin dikaji lebih mendalam.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
Alasan digunakan sampel (uma sekaran, dll):
a. Kendala Sumber Daya: Penggunaan sampel akan menghemat penggunaan sumberdaya u/ menghasilkan penelitian yg lebih dapat dipercaya.
b. Ketepatan: Dgn dsain sampel yg tpat, akan dperoleh data yg akurat dgn tk ksalahan yg rlatif rendah.
c. Pengukuran Destruktif (merusak): Kadang2 pengukuran bersifat destruktif, misalnya pengukuran ban dgn cara memompa/meniup ban sampai meletus
Atau:
- populasinya homogen
- keterbatasan biaya, tnaga, waktu
- sampel representative thd populasi
- destruktif, mencegah kerusakan dr populasi
3. Criteria sampel yg baik
Pengambilan sampel yang ideal memiliki sifat:
1) Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti
2) Dapat melakukan presisi dengan cara menentukan simpangan baku dari taksiran yang diperoleh
3) Sederhana hingga mudah dilaksanakan
4) Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya serendah-rendahnya
4. Pertimbangan penentuan ukuran sampel
a. Derajat keseragaman: makin besar populasi, makin sedikit sampel yg diambil
b. Presisi yang dikehendaki dalam penelitian: mrpakan ketepatan u/ mmprediksi hsil dgn sampel. Scr kuantitatif presisi diukur dari standar error. Mkin kecil ksalahan baku makin besar tk. presisinya.
c. Rencana analisis data dgn teknik analisis tertentu sgt menentukan bsrnya sampel yg harus diambil.
d. Tergantung pd ketersediaan biaya, tenaga, & waktu.
5. Ukuran sampel
. Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil.
Rumus: n= N/1+Ne2
N= populasi, n= sampel, e= standar error
(rumus ini dipake kalo populasi berdistribusi normal & berjumlah besar)
Syarat utk sampel:
a. Uk sampel yg layak dlm penelitian antara 30 - 500.
b. Bila sampel dibagi dalam ketegori, maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.
c. Bila dalam penlitian akan melakukan analisis dengan multivariate kama jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti.
d. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 s/d 20.
6. Sumber kesalahan sampel
a) Sampling frame error: kesalahan yg trjadi bila elemen smpel tertentu tidak diperhitungkan, atau bila seluruh populasi tidak diwakili secara tepat oleh kerangka sampel.(sampel ga dicatat, pencatatan 2x)
b) Random sampling error: kesalahan akibat ada perbedaan hasil sampel dan hasil sensus yang dilakukan dengan prosedur yang sama (penelitian sama, populasi sama, tapi hail beda)
c) Nonrespon error: kesalahan akibat perbedaan statistik antara survei yang hanya memasukkan mereka yang merespon dan tidak mereka yang gagal (tidak) merespons
Sebab penyimpangan:
kesalahan perencanaan, seperti tdk tepatnya pemakaian definisi, kriteria & satuan2 ukur dan lainnya.
Penyimpangan karena penggantian sampel.
salah tafsir petugas maupun responden.
responden sengaja salah menjawabnya.
kesalahan dlm pengolahan data & penerbitanny
7. Tahap pemilihan sampel
-Unsur sampling diambil dengan menggunakan kerangka sampling. Kerangka sampel = refresentasi fisik dari obyek, individu, kelompok yang sangat penting dalam penentuan sampel.
-Kerangka sampling merupakan daftar semua unsur sampilng dalam populasi sampling.
Syarat kerangka yg baik:
o Harus meliputi seluruh unsur sampel
o Tidak ada unsur sampel yang terhitung dua kali
o Harus up to date
o Batas-batasnya harus jelas
o Harus dapat dilacak
Langkah pemilihan sampel: menentukan populasi-definisi populasi-ukuran sampel-metode pemilihan sampel-mengambil sampel
8. Metode pengambilan sampel
· Sampel probabilitas: mmberikn pluang yg sma bg stiap unsur(anggota) ppulasi utk dplih mjd smpel.
Terdiri dari 4 teknik:
1) Penarikan sampel acak sederhana/simple random sampling: dipakai saat sampel homogeny.
Rumus: n/N,,, Cara: undian, table bilangan random (bk statitik)
2) Penarikan sampel istematis/systematic random sampling: sampel homogen. Anggota pertama diambil secara acak, kemudian anggota selanjutnya dipilih secara sistematis berdasarkan pola tertentu. k=N/n. k=jarak interval
Ex: sampel 1=3, k=10, sampel brktnya=13,23,dst
3) Penarikan sampel stratifikasi/stratified random sampling: yang perlu diperhatikan adalah
-kriteria yg jls yg akan digunakan sbg dasar penentuan strata. Yg dijadikan patokan biasanya variable yg akan diteliti (berdasarkan karakteristik)
-informasi mengenai sifat populasi yg digunakan. Ex: berdasarkan jns kelamin, dll
Kelebihan:
1. Smw ciri populasi yg heterogen dpt terwakili.
2. Kemungkinan bagi peneliti u/ meneliti hub antara satu lapisan dengan lapisan lain dan juga dapat memperbandingkan.
4) Penarikan sampel secara berkelompok/cluster sampling: dipake kalo area penelitian luas, karakteristik masing2 cluster relatif sama. Kalo karakteristik beda, dilakukan double sampling/ sampling bertahap.
Keuntungan : lebih mudah karena tidak selalu membutuhkan daftar populasi
Kelemahan: sulit u/ mengetahui bahwa stp cluster menggambarkan sifat populasi secara tuntas
· Sampel non probabilitas: probabilitas tidak memberi kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. disebabkan krn ga mungkin diperoleh daftar yg lengkap dari populasi dan adanya kondisi yang tdk memungkinkan peneliti memilih anggota populasi dgn cara memberi kesempatan yg sama.
Terdiri dari 6 teknik.
a.Sampling Sistematis: teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. (diurutin dulu trus diambil misalnya yg ganjil/yg genap aja)
b. Sampling Kuota: teknik u/ mnentukan sampel dari populasi yg mempunyai ciri2 tertentu smpai jml (kuota) yg diinginkan. (pake target, kalo data yg dkumpulkan krg dari target berarti blm memenuhi)
c. Sampling aksidental: teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/isidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
d. Sampling Purposive: teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya penelitian dilakukan untuk mengetahui kondisi perekonomian suatu daerah maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli dalam bidang ekonomi. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif.
e. Sampling Jenuh: teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kurang dari 30 orang , atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
f. Snowball Sampling: teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian membesar, sama halnya seperti bola salju yang menggelinding lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel awalnya dipilih satu atau dua orang, tapi karena dengan dua orang ini belum terasa lengkap, maka peneliti mencari orang lain yang lebih tahu sehingga dapat melengkapi datanya. Begitu seterusnya sehingga jumlah sampel semakin banyak.
1. Pendekatan deduktif adl suatu pendekatan dimana cara berfikirnya bertujuan utk menarik kesimpulan yg ddasarkan pada alasan rasional yg biasanya dimulai dari teori. Dikatakan tepat bila alasan yg diajukan utk kesimpulan ssuai dgn kenyataan. Berfikir deduktif merupakan proses dgn mana kita menguji apakah hipotesisny dpt mnjelaskan fakta.
Contoh : (premis 1): semua anjing, galak
(premis 2): Blaky, adalah seekor anjing
(kesimpulan): Blaky, galak
Pendekatan induksi yaitu suatu pendekatan yang cara berfikirnya didasarkan pada fakta-fakta atau bukti-bukti empiris. Dalam pendekatan ini kesimpulan yang diambil dapat menjelaskan fakta, dan fakta mendukung kesimpulan. Berfikir induktif bilamana kita mengamati suatu fakta dan bertanya mengapa demikian. Sebgai jawaban kita mengajukan penjelasan sementara (hipotesis).
Contoh: Fakta, lampu tidak menyala ketika tombol untuk lampu ditekan
Kesimpulan, bola lampunya putus
2. Penelitian Metode Deskriptif
Menggambarkan sifat sesuatu yg tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab2 dari suatu gejala tertentu. Bertujuan u/ mnjawab prtanyaan yg menyangkut sesuatu pada waktu sdg berlangsungny proses riset. Output : Informasi yg mutakhir sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, dan tujuan lainnya.
Metode Kausalitas
n Ex post facto = setelah kejadian
n Penelitian yang dilakukan untuk menentukan sebab-akibat
n Dalam penelitian ini pada mulanya mengamati akibat dan kemudian mencoba untuk menemukan sebab, kebalikan dari eksperimen yang pada mulanya menciptakan sebab, kemudian secara sengaja membuat kelompok berbeda dan selanjutnya mengamati akibat perbedaan itu pada variabel terikat.
4. Adanya Masalah Merupakan Referensi Utama Dilaksanakannya Sebuah Penelitian:
Karena Masalah berfungsi sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian menjadi diadakan atau dengan kata lain berfungsi sebagai penyebab kegiatan penelitian itu menjadi ada dan dapat dilakukan. Fungsi kedua adalah sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian. Fungsi ketiga, adalah sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis data apa yang tidak perlu dan harus disisihkan oleh peneliti. Sedangkan fungsi keempat dari suatu masalah adalah dapat mempermudah peneliti dalam menentukan siapa yang akan menjadi populasi dan sampel penelitian.
Substansi yang perlu ditulis dalam latar belakang penelitian:
Pada bagian ini, berisi tentang sejarah & peristiwa2 yg sedang terjadi pada suatu proyek penelitian. Oleh karena itu dlm latar belakang, peneliti harus melakukan analisis masalah sehingga permasalahan menjadi jelas. Melalui analisis masalah ini, peneliti harus dapat menunjukkan adanya suatu penyimpangan dan menuliskan mengapa hal ini perlu diteliti.
5. Variabel adl suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Variabel terikat merupakan variabel yg dipengaruhi/yg menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Variabel bebas: variabel yg memengaruhi/yg mjd sebab perubahanny/timbulny variabel dependen (terikat).
Variabel moderator: var yg mmengaruhi (memperkuat/memperlemah) hub. antara var bebas & terikat.
Variabel intervening: variabel penyela/antara yang terletak di antara variabel bebas dan terikat, sehingga variabel bebas tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel terikat.
6. Hipotesis adl jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, krn jawaban yang diberikan baru didasarkan pada fakta2 empiris yg diperoleh melalui pengumpulan data. jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban empiric.
Hubungan Teori dan hipotesis Penelitian:
Hipotesis merupakan suatu jenis proposisi yang dirumuskan sebagai jawaban tentatif atas suatu masalah dan kemudian diuji secara empiris. Sebagai suatu jenis proposisi, umumnya hipotesis menyatakan hubungan antara dua atau lebih variabel yang di dalamnya pernyataan-pernyataan hubungan tersebut telah diformulasikan dalam kerangka teoritis. Hipotesis ini, diturunkan, atau bersumber dari teori dan tinjauan literatur yang berhubungan dengan masalah yg akan diteliti. Pernyataan hub. antara variabel, sebagaimana dirumuskan dalam hipotesis, merupakan hanya merupakan dugaan sementara atas suatu masalah yg didasarkan pada hubungan yg telah dijelaskan dlm kerangka teori yang digunakan utk menjelaskan masalah penelitian. Sebab, teori yang tepat akan menghasilkan hipotesis yang tepat untuk digunakan sebagai jawaban sementara atas masalah yg diteliti/dipelajari dalam penelitian. Dalam penelitian kuantitatif peneliti menguji suatu teori. Utk menguji teori tersebut, peneliti menguji hipotesis yang diturunkan dari teori.
Hubungan antara jenis penelitian dengan hipotesis : perumusan hipotesis penelitian adl langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir. Tetapi perlu diketahui bhw tidak setiap penelitian hrs merumuskan hipotesis. Penelitian yg bersifat eksploratif & sering juga dalam penelitian deskriptif tidak perlu merumuskan hipotesis. penelitian yg merumuskan hipotesis adl penelitian yg mnggunakan pendekatan kualitatif, tidak merumuskan hipotesis, tetapi justru mnemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis, tsb akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Contoh hipotesis deskriptif :
Hipotesis nol: daya tahan lampu pijar merk X sama dengan 600 jam
Hipotesis alternatif : daya tahan lampu pijar merk X ≠ 600 jam
Contoh hipotesis komparatif :
Hipotesis nol : tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan PT X dan PT Y
Hipotesis alternative : Produktivitas kerja karyawan PT X tidak sama dengan (lebih besar atau lebih kecil) dengan produktivitas karyawan PT Y
Contoh hipotesis Asosiatif :
Hipotesis Penelitian : trdapat hub. yg positif dan signifikan anatara insentif dgn prestasi kerja karyawan.
Hipotesis statistik:
Ho: p = 0 berarti tidak ada hubungan
Ha : p ≠ berarti ada hubungan karena tidak sama dengan nol. hubungan tersebut bias positif bisa negatif.
Landasan utama penyusunan hipotesis :
1. Hipotesis mmberi pnjelasan smentara ttg gejala2 & mmudahkan prluasan pngtahuan dlm suatu bid.
2. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam penelitian.
3. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.
4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan.
7. Sampling Frame (kerangka sampel) adalah refresentasi fisik dari objek, individu, kelompok yang sangat penting dalam penentuan sampel. Kerangka sampling merupakan daftar semua unsure sampling dalam populasi sampling.
Sebuah kerangka sampling yang baik harus memenuhi syarat-syarat berikut:
- Harus meliputi seluruh unsure sampel (tidak satupun yang tertinggal)
- Tidak ada unsure sampel yang dihitung dua kali
- Harus up to date
- Batas-batasannya harus jelas (siapa-siapa yang menjadi anggota rumah tangga)
- Harus dapat dilacak di lapangan (Mantra dan Kasto, 1989, Mantra, 2003)
Keterwakilan Dalam Pengambilan Sampel:
Basis keterwakilan menunjukan bahwa setiap sampel harus dipertimbangkan apakah responden dapat mewakili populasi mengingat adanya factor-faktor yang dapat menjadi penghambat peran masing-masing anggotapopulasi. dengan mempertimbangkan perannya masing-masing setiap anggota populasi dapat menjadi sampel dengan suatu proses seleksi. Ditinjau dari basis keterwakilannya, setiap anggota populasi dapat mempunyai kesempatan yang sama menjadi responden. Meskipun melalui proses seleksi kemungkinannya sama.
Penelitian Berdasarkan Sampel, Sensus dan Studi Kasus :
- Penelitian yang bekerja dengan sampel, berarti hanya mengambil sebagian saja dari anggota populasi untuk dijadikan sebagai sampel dan selanjutnya berdasarkan analisis sampel dibuat generalisasi. faktor penting disini adalah generalisasi, artinya seberapa jauh simpulan dari analisis sampel dapat digeneralisasikan. Kemampuan generalisasi ini sangat tergantung dari besarnya sampel. Sampel yang representative (mewakili) memiliki kemampuan generalisasi.
- Penelitian yang bekerja dengan sensus, tidak perlu menghadapi persoalan generalisasi. Peneliti terhindar dari sampling karena jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah anggota populasi. Pada penelitian sensus peneliti biasanya berhadapan dengan kendala biaya, waktu dan tenaga.
- Penelitian yang bekerja dengan studi kasus, Orientasi teoritik dan pemilihan pokok studi kasus dalam penelitian kualitatif bukanlah perkara yang mudah, tetapi tanpa memperdulikan kedua hal tersebut akan cukup menyulitkan bagi peneliti yang akan turun ke lapangan. Dengan memahami orientasi teoritik dan jenis studi yang akan dipilih maka setidak-tidaknya seorang peneliti telah akan mempersiapkan diri sebelum benan-benar terjun dalam kancah penelitian. Di dalam penyusunan desain penelitian kedua hal tersebut hendaknya sudah dapat ditentukan, meskipun masih bersifat sementana.
- Untuk dapat mengatasi kesulitan dalam menentukan orientasi teoritik pemilihan pokok studi, terutarna dalam studi kasus, Guba dan Lincoln (1987) memberikan saran-saran sebagai berikut:
- Pertama, bagi peneliti pemula hendaknya banyak membaca sebanyak mungkin laporan-laporan kasus yang ada sehingga mereka dapat mempelajari bagaimana para peneliti menyusunnya.
- Kedua, mereka hendaknya bergabung dengan para penulis kasus yang baik untuk memahami bagaimana mereka bekerja.
- Ketiga, mereka harus berlatih menulis laporan kasus, dan terakhir, mereka harus meminta kritik-kritik yang positif dan para ahli.
Pola Pikir Merumuskan Masalah Penelitian
Latar Belakang Masalah à Identifikasi Masalah à Batasan Masalah à Rumusan Masalah
- Latar belakang masalah adalah segala informasi yang diperlukan untuk memahami perumusan masalah yang disusun oleh peneliti. Dengan kata lain, latar belakang masalah merupakan informasi yang diperlukan untuk mengerti permasalahan yang ada.
- Perumusan masalah adalah konteks dari penelitian, alasan mengapa penelitian diperlukan, dan petunjuk yang mengarahkan tujuan penelitian (Evans, 1997:63).
- Identifikasi permasalahan yang diturunkan dari teori membawa beberapa keuntungan, yaitu:
1. Peneliti sudah mempelajari teori aplikasinya yang terkait untuk menjawab persoalan yang ada
2. Formulasi hipotesis pada umumnya akan menjadi lebih mudah dan jelas, karena mempunyai hubungan yang erat dengan teori
3. hasil penelitian akan memberikan kontribusi terhadap teori yang dijadikan dasar untuk perumusan masalah
- Identifikasi masalah memerlukan kreativitas, pengetahuan, pengalaman, dan kadang‐kadang juga keberuntungan.
- Penelitian Historis.: Pnelitian yg eliputi keg. penyelidikan, pemahaman, pnjelasan keadaan yg tlah lalu.
- Penelitian Deskriptif.: utk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel (lebih) tanpa membuat perbandingan/menghubungkan dgn variabel lain Penelitian ini meliputi pengumpulan data utk diuji hipotesis/menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian. Beberapa hal yg termasuk yaitu pengumpulan data, mengolah data, menganalisis serta menyajikannya.
- Penelitian Asosiatif/Korelasional: Penelitian yang bertujuan apakah terdapat asossiasi antara dua variabel atau lebih serta seberapa jauh korelasi yang ada diantara variabel yang diteliti. Penelitian ini tidak menjelaskan sebab akibat melainkan menjelaskan apakah terdapat hubungan antara variabel yang diteliti. Penelitian untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
- Penelitian Komparatif : Penelitian yang menunjukkan arah hubungan variabel bebas dengan variabel terikat disamping mengukur kekuatan hubungannya,yang mencakup perbandingan, pada umumnya mencakup 2 atau lebih kelompok variabel dan 1 variabel independent
HUBUNGAN KAJIAN PUSTAKA DG HIPOTESIS
- Teori Dalam kegiatan ilmiah, dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu masalah haruslah menggunakan pengetahuan ilmiah (ilmu) sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji persoalan.
- Hal ini dimaksudkan agar diperoleh jawaban yang dapat diandalkan. Sebelum mengajukan hipotesis peneliti wajib mengkaji teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti yang dipaparkan dalam Landasan Teori atau Kajian Pustaka.
- Untuk tesis dan disertasi, teori yang dikaji tidak hanya teori yang mendukung, tetapi juga teori yang bertentangan dengan kerangka berpikir peneliti.
- Kajian pustaka memuat dua hal pokok, yaitu deskripsi teoritis tentang objek (variabel) yang diteliti dan kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa argumentasi atas hipotesis.
- Untuk dapat memberikan deskripsi teoritis terhadap variabel yang diteliti, maka diperlukan adanya kajian teori yang mendalam. Selanjutnya, argumentasi atas hipotesis yang diajukan menuntut peneliti untuk mengintegrasikan teori yang dipilih sebagai landasan penelitian dengan hasil kajian mengenai temuan penelitian yang relevan.
Kapan peneliti harus bekerja dengan populasi dan sampel?
- Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh penbeliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah sebagaian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
- Dalam pertimbangan pengambilan sampel harus memperhatikan dua hal, yaitu (1) harus diselidiki kategori-kategori heterogenitas dan (2) besarnya populasi. Jika objek populasi dalam penelitian tersebut sedikit, maka sebaiknya peneliti menggunakan semua populasi tersebut agar hasil penelitian menjadi akurat. Namun jika populasi dalam penelitian tersebut relative banyak, maka peneliti dapat mengambil sampel dari populasi tersebut dengan mempertimbangkan tingkat homogenitasnya.
- Pengambilan sampel ini bisa dilakukan ketika populasi dirasa terlalu banyak dan tidak memungkinkan efektifnya sebuah penelitian. Jelasnya, ketika jumlah populasi di bawah 100 maka semua populasi harus diteliti, akan tetapi jika melebihi 100 maka peneliti dibolehkan hanya meneliti sampel yang besarnya antra 10-15 % atau 20-25% atau bahkan lebih besar, tegantung kepada:
a) Kemampuan peneliti dari segi dana, waktu dan tenaga;
b) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek;
c) Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.
Kelebihan populasi:
- Data dijamin lebih lengkap
- Pengambilan kesimpulan atau generalisasi lebih akurat
Kelemahan populasi:
- Membutuhkan banyak sumber daya (biaya, tenaga, waktu)
- Tidak ada jaminan bahwa semua anggota populasi dapat didata/dilacak di lapangan
Kelebihan sampel:
- Efisien penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, waktu)
- Anggota sampel lebih mudah didata/dilacak di lapangan
Kelemahan sampel:
- Mmbutuhkan ktelitian dlm mnentukan smpel
- Pengambilan kesimpulan/generalisasi perlu analisis yang teliti dan dilakukan secara hati2.
PROSES BERFIKIR ILMIAH
1. Proses berfikir ilmiah adalah cara pandang peneliti dalam melakukan penelitian yang didasarkan pada fakta, dan bukti empiris serta didukung dengan teori-teori yangmemadai guna mencari kesimpulan dan solusi terhadap suatu permasalahan yang kita teliti.
2. a). Hubungan antara populasi dan sampel dalam penelitian yaitu sampel merupakan suatu bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi dimana sebagian sampel yang diambil tersebut bersifat mewakili dalam menggambarkan sifat populasi yang bersangkutan.
RUMUSAN MSLAH PENELITIAN
a. Permasalahan deskriptif, yakni permasalahan yang menggambarkan keberadaan variabel mandiri Contoh:
• Seberapa besar tingkat produktivitas kerja karyawan PT. XYZ?.
• Bagaimana sikap masyarakat tentang konsep bisnis multilevel marketing?
• Seberapa tinggi tingkat penjualan bisnis franchising PT. ABC?
b. Permasalahan komparatif, adalah permasalahan yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih objek/sampel yang berbeda. Contoh :
• Adakah kesamaan antara sistem penjualan minuman ringan A dengan B?.
• Adakah perbedaan kemampuan kerja karyawan perusahaan swasta nasional dengan perusahaan asing?
c. Permasalahan asosiatif, merupakan permasalahan yang bersifat hubungan antara dua variabel atau lebih. Ada 3 bentuk hubungan dalam hal ini:
1). Hubungan simetris : hubungan yang secara kebetulan munculnya bersama. Contoh:
• Adakah hubungan antara pemilihan lokasi perusahaan dengan dengan tingginya penjualan?.
• Adakah hubungan antara tinggi badan dengan prestasi penjualan?.
2). Hubungan kausal : hubungan yang bersifat sebab akibat antara variabel independen (mempengaruhi) dengan variabel dependen (dipengaruhi).: Contoh:
• Seberapa besar pengaruh promosi terhadap volume penjualan?
• Adakah hubungan emotional quetion dengan kinerja karyawan?.
3).Hubungan interaktif/resiprocal: hubungan yang saling mempengaruhi, namun tidak diketahui mana variabel independen dan variabel dependen. Contoh:
• Adakah hubungan motivasi dengan prestasi ?.
• Adakah hubungan kecerdasan dengan kekayaan?.
- Sebuah penelitian diawali dengan adanya masalah maksudnya :
(0) Penelitian pd hakekatny dilakukn utk pemecahan masalh, dimana adanya masalh merupakan alasan mengapa penelitian dilakukan.
(0) Pemecahan masalh mnjadi referensi dsar dr suatu penelitian, apakah itu penelitian dasar, terapan atau jenis lainny.
(0) Penelitian terapan mempunyai penekanan pd penyelesaian persoalan scra praktis.
(0) Penelitian dasar juga bersfat penyelesaian masalah, ttpi dlm pengertian yg berbeda.
(0) Penelitian dasr menjawab persoalan” yg membingungkan yg bersifat teoritis.
(0) Menurut Mantra, ini pula alasan mengapa dalm usulan penelitian/laporan hsl penelitian slalu didahului oleh penyertaan mngenai latar belakang masalah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar